5 Jenis Ruam Kulit Bayi yang Perlu Anda Ketahui

Kamis, 6 Februari 2020 di Post oleh Admin

 

Banyak hal yang bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi. Kenali jenis dan cara perawatannya.

 

Pada kulit bayi terdapat bintik merah atau ruam? Tidak perlu khawatir. Meski kemungkinan membuat bayi tidak nyaman dan kadang menjadi rewel, namun kebanyakan ruam jarang menyebabkan keadaan darurat. Yuk, kenali penyebab dan jenis ruam, serta cara perawatannya agar kulit bayi mulus kembali.

 

Kulit sensitif

Kulit bayi berbeda dengan orang dewasa. Kulit bayi masih sangat baru dan tipis dengan sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang, sehingga jangan heran bila kulit mereka sangat sensitif dan rentan terhadap banyak sumber iritasi atau infeksi.

 

Biasanya ruam kulit disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut:

 

- Panas

- Alergi

- Gesekan

- Kelembapan

- Bahan kimia

- Wewangian

- Kain

 

Tak hanya kondisi di atas, kotoran bayi yang menempel pun dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan ruam. Selain itu, infeksi virus dan bakteri juga dapat mengakibatkan ruam yang mengganggu.

 

Jenis Ruam

Ada berbagai jenis ruam kulit bayi. Namun, beberapa jenis ruam ini termasuk yang paling umum:

 

  • Eksim

            Ruam jenis ini paling sering terjadi pada bayi dan anak, biasanya muncul pada usia 6 bulan dan 5 tahun. Bahkan ada anak yang sepanjang tumbuh kembangnya mengalami eksim. Kondisi eksim menyebabkan kulit menjadi kasar, teriritasi, gatal dan meradang. 

             Menurut Asosiasi Eksim Nasional di Amerika Serikat, pada 6 bulan pertama kehidupan bayi, eksim cenderung muncul di pipi, dagu, dahi, atau kulit kepala. Ruam akan kering, merah, dan gatal. Sedangkan pada usia 6-12 bulan eksim dapat berkembang ke bagian tubuh lainnya. Dan ketika bayi mulai merangkank, siku dan lutut sangat rentan terkena eksim.

 

  • Milia

            Jenis ini juga yang sering dialami bayi. Bahkan sekitar 40-50 persen bayi baru lahir yang sehat mengalami milia, yaitu bintik-bintik kecil berwarna putih atau kuning berukurang sekitar 1-3 mm.

            Milia terjadi karena adanya pori-pori yang tersumbat. Biasanya muncul di wajah, namun sering juga ada di sekitar mata dan hidung. Benjolan dapat muncul dalam jumlah besar, dan biasanya jumlahnya sama di setiap sisi wajah. Pada bayi, milia juga bisa muncul di mulut, atau nama medisnya mutiara Epstein.

 

  • Jerawat bayi

            Menurut American Academy of Dermatology, sekitar 20 persen bayi baru lahir memiliki jerawat bayi. Biasanya muncul di pipi, hidung atau dahi. Kadang ada juga di kulit kepala, leher, dada dan punggung atas. Biasanya jerawat muncul pada bayi berusia 2-6 minggu.

 

  • Ruam popok

            Ruam popok biasa terjadi pada kulit yang terlalu lama terpapar urin dan feses. Ruam popok dapat diatasi dengan rutin mengganti popok bayi sesering mungkin.

 

  • Impetigo

            Jenis penyakit kulit ini biasanya disebabkan kurangnya menjaga kebersihan, sehingga terjadi infeksti bakter staphylococcus atau streptococcus. Impetigo biasanya diawali dengan kemunculan ruam dan lepuh yang pecah sehingga   meninggalkan kerak tebal berwarna kuning kecokelatan yang disertai rasa gatal.

Meski beberapa jenis ruam tidak berbahaya dan tidak membutuhkan penanganan serius, ruam pada kulit bayi tetap perlu mendapat perawatan khusus, yaitu dengan mengoleskan CALADINE Baby Rash with Anti Irritant pada kulit yang terkena ruam.   Diformulasikan oleh dermatologist, cream ini mengandung Alpha BL-B5 Skin Nutrients, yang membantu menyejukkan kemerahan karena iritasi ringan dan ruam penyebab gatal.  


 l;